Photobucket

Hamster (klik untuk kasih makan)

Surat dari Anak yang di ABORSI... ( STOP SEX BEFORE MARRIED... AVOID to ABORTION !!! )


 WARNING !!
 KISAH BERIKUT MERUPAKAN SEBUAH PERUMPAMAAN.. JANGAN PIKIRKAN TENTANG DARI MANA CERITA INI BERASAL,, NAMUN AMBILLAH PESAN DARI KISAH BERIKUT !!






Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh Teruntuk Bundaku tersayang... 

Dear Bunda... Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... 
Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda.... 
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat... 
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan..
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda,, karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya..
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? 
Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? 
Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. 
Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam. 
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu 
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. 
Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda. 
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu... 
Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... 
sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu. 
Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... 
Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? 
Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. 
Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak. 
Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach !

!!! STOP SEX BEFORE MARRIED... AVOID to ABORTION !!!

True Story Kisah Seorang Istri yang Sholeha (Wajib Baca) !!


 searching-searching tengah malam ternyata cukup bermanfaat juga ternyata, sampe akhirnya gue nemu satu cerita yang cukup menyentuh perasaan, tapi buat orang-orang yang masih punya perasaan juga sih.. hahahaha.. tapi masih ada satu yang terbesit di benak gue tentang keaslian cerita ini,, tapi bukan itu sih intinya.. intinya adalah inti sari dari cerita ini.. okelah langsung aja, cekidot...



Halal-kan Aku Ayah
Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
nb: sediakan tissu sebelum membacanya yak..

****

Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita??? 

Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita…
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…
Pernikahan kami sederhana namun meriah…
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.

Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu…

Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci…
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.

***


Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saatini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.

Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…


Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al –Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dandisaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobroldengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suamiku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku punsenyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut, aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya.Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, “lebih baik kau pulang saja, ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”

Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku.Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama.

Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali  dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.

***

Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggilku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.

Aku bertanya, “Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, “Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, “Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu ditravel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.

“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?”, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewakarena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.

“Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
“Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidakbertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku.Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.

Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.

Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.

Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan  dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku,lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.

Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama  kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena  biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku taktahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.

***


Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri.  Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku  menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.

Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan  punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya,”kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
 
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…

Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi,aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.

Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.

Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak  mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.

Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaannya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.

Biasanya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.

***


Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?

Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat ituj uga aku langsung menelpon kerumah mertuaku dan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.

Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggungjawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu di introgasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.

Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu,tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suamitetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.

***


Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.

Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjad iorang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.

“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan “Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”

Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Akum enangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.

Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***


Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.

Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.

“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”.Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
“Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun,sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!”.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?

“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya  menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.


Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya  dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?”
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..

Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
“Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga  ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”

Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, “Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, “Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”

Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
“Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.

Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit.  Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?

Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantik kah aku ini?”
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberisahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti!Iya kan?.”

Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!”
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.

Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.

***


Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku save di my document yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar.Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”

Kuhapus air mata yang menetes  iwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk ke dalam  rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika  kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karenatak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menangis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”

Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, “Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”,sambil ia mengelus wajah dan menghapus air mataku, dia  agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.

Dia tersenyum sambil berkata, “Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah,apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku  kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, 

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tibaperutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan iabertanya, “bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang”. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.

***


Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.

Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu..hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencucikakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan  pernikahan ini?

Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dar isuamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
“Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.

Lalu suamiku berkata, “Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bund agak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“sepertiitu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah.Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.”

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

***


Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.

Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, “Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, “Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”

Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin ke atas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.

Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku,apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau bencidiriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”

***

Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
========================

Ayah,mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidak sukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?



Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya..

Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..

Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.

Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..

===========


Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.

Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.

Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kaudi fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.

Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..

Ayah Sayang Bunda..

Mengembalikan Seting Awal Ponsel NOKIA dengan 'Soft Format'


Media penyimpanan memori pada ponsel kini seolah mulai menjadi satu 'syarat' yang harus dipenuhi oleh perangkat komunikasi seluler. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan para user dalam hal kapasitas simpan data yang besar, para vendor mulai berinovasi menciptakan media penyimpanan eksternal berbagai type, yang mempunyai masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri.

Nah, kebanyakan para pengguna ponsel tak memperhitungkan antara berapa kapasitas atau daya tampung yang dimiliki oleh satu ponsel tertentu dengan besar data yang akan disimpan. Dan hal itu sangat mempengaruhi kinerja 'prosesor' atau 'otak' ponsel. Sehingga, suatu saat akan terjadi, dimana kita merasa kinerja ponsel yang makin menurun atau melamban dan akhirnya sistem ponsel tersebut 'hang' atau 'crash'. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu cara 'gampang dan cepat' agar sistem ponsel kembali normal dan kembali pada seting aslinya adalah dengan mereset ponsel, atau biasa disebut dengan Soft Format. 

Supaya proses reset ini berjalan dengan lancar, isi dulu baterai ponsel hingga penuh. Sebab, nggak lucu juga ketika sedang mereset trus tiba-tiba ponsel mati. Bisa-bisa ponsel tak bisa dipergunakan lagi alias mati total karena system error. Setelah baterai terisi penuh, lakukan beberapa langkah Soft Format di bawah ini. Sebagai catatan, tips yang akan diberikan ini khusus berlaku bagi Nokia 3650, 3660, 6600 dan Ngage.


� Hidupkan ponsel sampai pada layar muncul tampilan menu awal seperti biasanya

� Lalu ketikkan kode : *#7370#

� Setelah kode diketikkan, pada layar akan tampak konfirmasi untuk me-restore seting ponsel ke kondisi awal atau seting asli ponsel tersebut, dengan pilihan konfirmasi 'Yes' atau 'No'.

� Selanjutnya, setelah pilihan 'Yes' diberikan, akan tampil perintah konfirmasi untuk memasukkan 'Lock kode' atau kode kunci bawaan ponsel dari pabrik. Kode standar yang dimiliki oleh ponsel adalah : 12345. Namun jika ternyata kode standar tersebut telah dirubah, sebaiknya anda menghubungi pihak yang telah merubah kode tersebut sebelumnya. 

Hal ini sangat perlu diperhatikan, mengingat ponsel hanya memberi 'kesempatan' sebanyak 3 kali dalam memasukkan kode kunci tersebut. Jika sampai 3 kali salah dalam pengisian kode, ponsel akan secara otomatis diblokir total dan anda harus menghubungi pihak distributor atau vendor untuk mengetahui nomor PUK yang diminta oleh ponsel tersebut.

� Jika kode telah diketikkan, tekanlah tombol enter atau 'OK' dan selanjutnya proses re-seting ponsel dan re-start data akan mulai berjalan. Proses ini biasanya berlangsung antara tenggang waktu 5-10 menit. Bila sudah selesai, ponsel akan re-start secara otomatis dan berfungsi seperti biasanya. 

Jangan lupa untuk melepas kartu memori atau MMC (Multi Media Card) sebelum anda memulai langkah 'Soft Format' di atas, jika anda tak ingin isi dari MMC anda tersebut juga ikut dan datanya hilang. Agar lebih meyakinkan, sebaiknya anda tanya dahulu atau didampingi oleh user yang sudah pernah mencoba proses tersebut dan berhasil.

Nah, selamat mencoba!

Sebuah idealisme dan kebobrokan bangsa ini !!


sebelum gue mulai nulis, awalnya gue juga bingung gitu mau nulis apaan.. sumpah, pengen orat coret tapi bingung tema apa yang ingin dan harus dibahas.. sebelumnya maaf lah kalo tulis gue nih kurang berkenan dan membingungkan anda sekalian.. hahhahah.. tapi begitulah adanya, bukankah untuk menjadi seorang penulis besar harus memulai semuanya dari hal kecil dulu ?? oklah ga usah berpanjang lebar lagi, tapi sebelumnya disini ga ada provokasi atau tujuan menjatuhkan pihak lain, ini hanya sekedar uneg-uneg atau mungkin juga curhat dan sedikit mengkritisi apa yang telah terjadi pada bangsa ini.. semua berawal dengan sebuah percakapan sederhana gue dengan seseorang (sorry nama di cut, karena ini bukan tempat promosi.. haha).. langsung aja, dalam percakapan yang terbilang singkat itu gue terlecut dengan pertanyaan orang itu..
"hey guness, kalo nanti lo beres kuliah, mau lanjut sekolah lagi apa langsung kerja" kata dia.
gue jawab "pengennya sih langsung kerja bang, capek asli sekolah terus, bayangin aja sebagian besar hidup gue hanya berhadapan dengan buku dan teori yang hampir sama, bedanya hanya pada kata-katanya doank, kalo dulu simple sekarang semakin ribet aja bahasanya. lagian gue rasa teori juga ga bisa dijadikan patokan, karena pada kenyataannya praktek hampir berbanding terbalik dengan teori yang dipelajari tadi"
"oh trus, rencana lo mo kerja apa, dimana ??" tanya dia lagi.
gue jawab lagi donk "mmmm pengennya sih beres kuliah nanti gue pengen jadi seorang entrepeneur dulu, yaa pengen buka usaha kecil-kecilan gituu,, inspirasinya sih dari om Bob Sadino.. haahah"
trus dia nanya lagi (dalam hati gue, banyak nanya dasar ni orang, maunya apa sih) "kenapa ngga jadi pegawai negeri aja, atau kerja di instansi pemerintah gitu ? kan lumayan masa depan lo jelas dan bisa dibilang lebih savety lah gitu"
(iya sih lumayan, daripada lu manyun ?? hahha..) "mmmmm ngga sih bang, gue pikir jiwa gue saat ini belum bisa fokus dibidang itu, lagian buat jadi seorang PNS tentunya bukan hanya kemampuan yang harus kita miliki tapi juga budget. dan itu sangat bertentangan dengan idealisme gue. kenapa ? ngapain gue belajar, ngapain gue susah-susah kuliah kalo ujung-ujungnya gue juga harus bayar untuk sesuatu yang harusnya gue dapetin dengan kemampuan gue sendiri, bukannya pake uang" lanjut gue
nah, dari kata-kata dan sedikit curhat dari gue tadi, timbul sebuah kata yang menurut gue sangat luar biasa dan ga pernah gue lupa sampe sekarang.. jadi orang itu ngomong gini ke gue, berikut kisahnya :
 "seharusnya para sarjana harus bener-bener diuji kelayakannya menjadi seorang sarjana,, begitupula dengan para pejabat atau para pegawai negeri.. karena layak tidaknya mereka menentukan langkah Indonesia selanjutnya, mo kedepan, keblakang (bukan pengen boker ya) atau malah jalan ditempat"

nah, dari ucapan beliau tersebut, terpikirlah oleh gue.. sebenarnya ada apa ?? dan kenapa bisa seperti itu ?? logikanya simple cuy, buat apa kita kenapa sarjana harus diuji kembali kelayakannya, karena ternyata sebagian besar orang memperoleh sarjana hanya dengan bermodalkan uang sekian rupiah, bandingkan dengan orang yang memperoleh gelar sarjananya dengan susah payah, banting tulang.. dan ga hanya itu tentunya adalah pengorbanan.. bayangin aja, kalo dia kuliah jauh dari tempat asalnya, udah buang tenaga, waktu, pikiran, materi bahkan kebahagiaannya cuy (kebahagiaan dalam artian keluarga, temen bahkan pacar, kalo mereka LDR), ya ngga ?? cukup logis kan ??
bandingkan dengan mereka yang mendapatkan gelar sarjana itu dengan cara yang sangat mudah dan juga BUSUK.. selain ngga bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka peroleh, juga tentunya kualitas dan rasa keadilan itu sendiri.. haha iyalah, kasian donk orang-orang yang memperoleh sarjananya dengan susah payah, kasian dengan pengorbanan mereka.. udah gitu, nilai atau IPK yang diperoleh pun tentunya sangat berbeda.. mereka yang beli ijazah, bisa bikin nilai sesuka dengkul mereka, sedangkan yang murni kuliah, tentunya ngga ada yang bisa menjamin nilai mereka nantinya..

tapi, menurut gue sih begini, "otak atau kemampuan seharusnya tidak dinilai dari angka".. kenapa ?? yang sebenarnya adalah kemampuan seseorang dalam bekerja, dan pemahaman dia tentang apa yang dikerjakan.. kalo anda hanya berdasarkan pada nilai, itu artinya teori 100 dan praktek 0.. bukankah orang yang hebat dalam teori belum tentu hebat dalam prakteknya, dan sebaliknya orang yang hebat dalam praktek tentunya akan menjadi luar biasa dalam teori.. begitu mudah untuk memahami apa yang terjadi sekarang ini.. satu contoh, kenapa praktek itu lebih penting ? karena dalam pekerjaan, kita 90% mengandalkan praktek dan kemampuan dibandingkan teori yang ada.. 

ada temen gue dikampus, pinter beragumentasi dan semuanya logis menurut gue, tapi ketika tiba di ujian, nilainya sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi (interaksi) di kelas.. dan itu membuat gue ngga adil.. itulah kenapa gue bilang bahwa "otak atau kemampuan seharusnya tidak dinilai dari angka"

okeh lanjut kepermasalahan tadi, didaerah asal gue (berdasarkan pengakuan dan juga studi lapangan) ternyata banyak orang yang memperoleh gelar sarjana mereka dengan jalan pintas, ada yang bayar tanpa sekolah tapi langsung memperoleh gelar dan ada juga yang sekolah dulu, memperoleh gelar tapi dengan cara yang ga manusiawi menurut gue.. kenapa ngga manusiawi ?? ya iyalah, masa harga diri dan idealisme dosen bisa di beli dengan sekilo beras atau mungkin sepotong kue sih ?? hahaahha.. sangat miris, memalukan dan menjijikkan.. tapi sekali lagi gue bukannya menjatuhkan atau menjelek-jelekkan atu apapun, tapi hanya memberi sedikit gambaran tentang realita sebenarnya terjadi.. kalo gue jadi dosennya, mulai sekarang gue mengundurkan diri, dan jualan aja dari pada harga diri gue dibeli dengan sekilo beras.. hahahah
bandingkan dengan mereka, orang-orang yang pergi jauh merantau dengan segala hal yang tidak mengenakkan tapi dengan sebuah cita-cita, harapan dan juga idealisme (berjuang dan berjuang, yang penting pulang dengan hasil yang sangat memuaskan, apapun itu hasilnya) daripada memperoleh sesuatu dengan mudah, tapi ngga tau apa-apa !! dan untuk orang-orang memperoleh gelar dengan instan, ada 1 kalimat buat kalian.. SARJANA TOLOL !!
ini satu contoh dari sekian banyak kebrobrokan sistemik yang sudah mendarah daging yang terjadi di negara ini.. dan gue sangat prihatin atas apa yang telah terjadi.. itulah alasan kenapa bangsa ini ngga akan pernah maju, karena orang-orang yang berada dalam sistem kenegaraan sebagian besar tidak berkualitas, walau begitu masih ada orang yang punya kualitas tinggi di dalamnya walaupun hanya minoritas..

lanjut, ada hal lain yang sangat menjijikkan yang terjadi dalam proses selanjutnya yaitu ketika anda nantinya akan masuk dan mencalonkan diri manjadi seorang PNS.. pernah satu ketika gue berada di suatu daerah yang kebetulan telah melakukan proses ujian saringan PNS dan telah memperoleh hasilnya.. disitu gue liat daftar nama-nama calon yang telah lulus dalam seleksi itu dan ternyata tau ngga sebagian besar hampir 90% adalah mereka yang punya ikatan keluarga lah, kerabat atau cuman sekedar kenal dengan para pejabat daerah itu dan juga tentunya atas kekuatan uang yang berbicara.. maka dari itu gue ngga heran kalo daerah tersebut ngga pernah maju, ya iyalah orang-orang yang ada dalam proses menjalankan pemerintahannya sendiri ngga berkualitasss.. kemana orang-orang yang seharusnya pantas berada di dalamnya ?? tentunya mereka pulang dengan sangat kecewa karena telah mendapatkan perlakuan yang sangat tidak wajar, selain malu juga prihatin dengan apa yang terjadi.. mereka malu karena ternyata pengorbanan mereka selama bertahun-tahun dibangku kuliah/sekolah menjadi sia-sia, mereka malu dengan ilomu yang seharusnya bisa disalurkan pada instansi itu tapi malah di salip orang-orang yang secara kualitas berada jauh dibawah mereka.. dan satu lagi, mereka prihatin karena nantinya pemerintah akan diurus oleh orang-orang yang sama sekali tidak mengerti bagaimana cara mengurus negara, rakyat dan juga harga diri bangsa ini.. yang "orang-orang" itu tau hanyalah bagaimana mengeruk keuntungan yang besar dan uang yang banyak yang dapat dihasilkan dari cara KORUPSI mereka atas negara tercinta ini.. makanya jangan heran kalo seorang pegawai negeri golongan 3A saja bisa memperoleh uang Milyaran Rupiah hanya dari statusnya yang seorang Pegawai Negeri.. ada satu istilah agung buat orang-orang seperti itu, PNS (Pegawai Negeri Setan) !!

sangat memprihatinkan, tapi itlah kenyataan yang ada kita ngga bisa hanya terus-terusan menonton dan membiarkan budaya Setan itu terus berlanjut.. kasian nanti anak cucu kita atau orang-orang yang seharusnya pantas tapi malah tidak diberikan kesempatan sama sekali..

trus, ada lagi kisah yang gue rasa cukup memilukan terjadi pada bangsa yang mengatasnamakan uang diatas segalanya.. dalam hal ini, gue pengen mengkritisi proses pemilihan calon legislatif, ntah itu nasional ataupun yang ada di daerah-daerah.. jadi gini, tau kan kalo proses pemilihan sekarang secara demokratis, langsung dari rakyat.. tapi sebenarnya ada kebusukkan dari semua itu yang mengatasnamakan demokrasi.. nah, pada proses pemilihan itu, mereka (para CaLeg) yang anggap saja terhormat diberikan "kebebasan" dalam mengkampanyekan dirinya dengan tujuan tentunya untuk dipilih oleh rakyat.. tapi sangat disayangkan mereka menggunakan cara-cara yang tidak seharusnya, yang tidak beretika dan tidak bermoral sama sekali (tapi sekali lagi ini tidak menghina mereka, khususnya orang-orang yang dengan cara bersih memperoleh jabatan juga dengan kualitas yang mereka miliki, walaupun tentunya dengan jumlah yang sengat sedikit).. mereka yang seharusnya mengkampanyekan diri mereka karena kualitas dan juga kepantasan/kelayakan mereka, tapi malah mengandalkan kekuatan uang.. jangan heran ketika pada saat kampanye begitu banyak orang yang dateng, semua tidak lain karena para BaLon (Bakal caLon) itu menghambur-hamburkan uang disaat atau menjelang acara berkahir.. trus taukan istilah "serangan fajar" sesaat sebelum proses pemilihan para BaLon itu dimulai ?? serangan fajar adalah serangan sebelum fajar, atau disaat fajar.. hahah.. serangan yang dimaksud adalah membagi-bagikan uang pada masyarakat tempat/wilayah para BaLon itu "menjual dirinya"..maka ngga heran kalo suara pemilihnya sangat banyak.. tapi belum selesai sampe disitu, ada lagi cara lain yang digunakan,, tau kan banyak kasus tentang penggelembungan suara ?? tentunya itu dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang telah dibeli dengan uang tentunya.. ckckckck sangat memprihatinkan, tapi itulah realita,, negara ini diisi oleh orang-orang kreatif tapi saking kreatifnya bisa terjadi hal-hal seperti itu tadi..

atas apa yang terjadi pada proses pemilihan itu, maka menghasilkan pula orang-orang dengan kualitas yang jauh dibawah standar kelayakan untuk posisi tersebut.. hasilnya sudah tentu dapat dibayangkan,, korupsi yang merajalela (karena diawal banyak uang yang telah dikeluarkan, maka tentunya tujuan selanjutnya adalah memperoleh keuntungan atau timbal balik yang tentunya lebih dari yang dikeluarkan diawal).. udah gitu ngga ada kebijakan yang sangat menguntungkan rakyat, tapi malah banyak yang gue rasa merugikan.. sebagai contoh pada suatu daerah (ngga boleh menyebutkan merek, ntar gue dituntut lagi) dimana seorang gubernur yang angap saja gue hormati melakukan sebuah kampanya yang sangat tidak wajar dan merugikan rakyat.. apa itu ?? jadi gini (gue denger cerita temen gue), si Gubernur ini pada masa kampanye "menjual" keselamatan rakyatnya hanya demi keuntungan dan ambisi pribadi.. jadi denger cerita, di daerah itu ada suatu emas (tambang) yang belum tersentuh oleh para pengusaha tambang tentunya.. dengan ambisi untuk memperoleh kekuasaan, maka si Gubernur ini membuat suatu kesepakatan dengan  pengusaha (seorang pengusaha besar, dan hasil kerjanya telah dialami oleh masyarakat s*d*a*jo, yang menjadi korban dan sampe sekarang belum ada titik temunya),, untuk diberikan ijin kerja di daerah tersebut tapi dengan catatan agar si pengusaha itu mendukung dan menyokong dana mungkin untuk kemenangan si Gubernur tadi.. ijin telah diperoleh dan ternyata si Gubernur tadi tidak menang.. kenapa ?? karena rakyat mulai cerdas dalam menentukan pilihan.. tapi sayang, ijin telah terlanjur diberikan dan masyarakat saat ini menentang usaha pertambangan tersebut.. dan pertanyaannya sekarang, mau dibawa kemana masalah ini karena ijin telah diberikan dan telah disahkan.. yaaaa selanjutnya tanya Armada aja, Mau Dibawa Kemana ??? hahhah, gue males mikirinnya .. itu sih intinya aja, untuk lebih jelasnya lagi silahkan anda cari saja kasusnya dan silahkan analisis sendiri.. kasus tersebut menandakan ketidak pedulian mereka para penguasa yang gila akan jabatan, harta, sanjungan dan juga berlumuran dosa kepada rakyatnya.. makanya saran gue, pahami betul BaLon yang nantinya akan kalian pilih, dan jangan hanya terperangkap oleh bujuk rayu yang BULSHITT itu.. lihat kualitas, kredibilitas dan kepedulian dia terhadap rakyatnya.. kasus tersebut tentunya tidak berlaku terhadap seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia karena gue percaya di negeri ini masih ada orang yang peduli terhadap rakyat dan ingat janjinya ketika kampanye, karena janji adalah hutang (tetapi bukan berarti dengan berhutang anda dapat membalas/menepati janji) dan itu tanggungjawab anda kepada Yang Maha Kuasa..

pertanyaan gue, kenapa hal-hal seperti itu terus dibiarkan terjadi ?? kalo boleh dan kalo seandainya gue yang jadi presiden nanti, semua aturan yang ada gue rubah, semua aturan yang tentunya merugikan rakyat akan gue ganti (bukan kampanye yaaakk.. hhaaha).. contohnya, syarat untuk menjadi seorang Anggota Legislatif (daerah ataupun pusat), harus mengikuti fit and proper test, atau hal-hal lain yang dapat menunjang kelayakan dari BaLon itu untuk dapat selanjutnya mengkampanyekan dirinya kepada masyarakat.. dengan begitu, tentunya rakyat pun tidak perlu khawatir, syapapun yang terpilih ada sedikit jaminan bahwa rakyat akan puas dengan pilihannya tersebut.. sekarang kan banyak tuh kita liat ada pada beberapa daerah, bahkan RuDis (Rumah Dinas) kepala daerah tersebut sampe dibakar.. apa yang terjadi pada masyarakat kita ?? kenapa semakin barbar aja ?? kaya ngga berpendidikan sama sekali (pendidikan disini bukan tentang disiplin ilmu yang dipelajari, tetapi tentang cara orangtua mengajarkan ilmu pada anaknya).. apakah mungkin karena orang-orang itu telah terprovokasi ?? atau karena telah dibayar oleh para lawan poltiknya ? atau apa ?? gue juga ngga ngerti, tapi yang pasti itu semua sangat memprihatinkan.. mana julukan masyarakat dunia kepada kita, bahwa orang-orang Indonesia adalah orang-orang yang berbudi luhur, cinta damai dan menjunjung tinggi persatuan ?? ternyata semua itu hanyalah terbatas pada pujian dan penilaian yang salah oleh masyarakat dunia terhadap kita Orang Indonesia !!

selain itu, pada beberapa kasus juga ditemukan banyak unjuk rasa menuntut kepala daerah yang bahkan baru terpilih untuk turun dari jabatannya.. sangat aneh bukan ?? padahal logikannya mereka yang memilih, tapi kenapa malah mereka juga yang menuntut kepala daerah yang mereka pilih unutk lengser, apalagi kalo sampe dikudeta.. hmm kalo menurut gue sih itu karena mereka sendiri yang ngga selektif dalam memilih BaLon.. dan akibatnya bisa ditebak, hal seperti itulah yang terjadi.. coba kalo masyarakat lebih selektif lagi, gue rasa hal-hal seperti itu tidak perlu terjadi.. tapi harapan gue, mudah-mudahan hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi karena gue percaya masyarakat kita semakin cerdas dan terbuka..
sebenarnya masih banyak lagi kebobrokan yang terjadi pada kasus-kasus seperti itu, tapi gue rasa ngga baiklah membongkar aib mereka terlalu banyak (nanti aja, kapan-kapan diulik lagi .. hahhaa)

mmmm tadi sempet disinggung soal Fit and Proper Test.. berbicara tentang Fit and Proper Test, gue jadi teringat sebuah pertanyaan dari gue sendiri yang sebenarnya rada aneh juga sih. jadi gini, gue ambil satu contoh  pada proses pemilihan ketua KPK misalnya. calon ketua KPK ini harus melalui proses yang namanya Fit and Proper Test atau uji kelayakan.. sebenarnya itu hal yang sangat wajar dan harus dilakukan, tapi yang jadi aneh menurut gue adalah kenapa calon ketua KPK tersebut harus melewati yang dinamakan uji kelayakan oleh anggota DPR RI ?? sedangkan mereka (anggota DPR RI) tersebut tidak melalui proses yang sama.. jujur gue bingung kenapa demikian.. bukankah mereka yang tidak mengalami itu secara logika tidak tau apa itu uji kelayakan, bagaimana dan harus dimulai darimana untuk melakukan itu ?? hmph tapi itulah yang terjadi, makanya jangan heran kalo banyak yang setelah melewati proses itu (bukan ketua KPK, tapi yang lain juga) justru dalam pelaksanaannya atau kerjanya nanti tidak memuaskan.. menurut gue itu karena yang memilih tidak tau bagaimana seharusnya mereka memilih.. yaaaa itulah yang gue rasa cukup membingingkan, kenapa seperti itu.. tapi ya sudahlah, kita berharap aja bahwa kebiasaan-kebiasaan atau yang telah ditentukan oleh undang-undang harusnya dapat dilaksanakan dengan baik, dan jika tenyata undang-undang lah yang kurang tepat dalam mengatur, seharusnya digantilah undang-undang itu, jangan hanya buang-buang duit untuk membuat suatu undang-undang tapi hasilnya ngga ada, hanya demi kepentingan golongan semata.. sadarlah para anggota dewan yang seharusnya terhormat, kalian adalah wakil rakyat (harusnya sebagai wakil kalian lebih peduli dengan rakyat.. ngga ada cerita, wakil gubernur lebih tinggi dari gubernur itu sendiri, tapi kenapa pada kasus wakil rakyat justru sebaliknya ??)

kalo gue dipertemukan dengan para wakil rakyat itu tadi, ngga ada ceritanya gue takut, gue terlalu sungkan, atau bahkan seakan-akan berlutut dihadapan mereka (atas dasar sopan santun beda lagi).. kenapa ?? karena menurut gue, jabatan yang mereka emban itu justru untuk kita, mereka ada disana karena kita, jadi kenapa harus kita yang melayani mereka ?? bukannya malah sebaliknya, merekalah yang harus melayani kita ?? bersikap biasa aja sih, sopan iya, itu harus.. tapi jangan sampe seakan-akan berlutut menyembah mereka.. kalo gue liat, apa yang terjadi di masyarakat sangat berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya.. orang-orang, justru kalo dengan para wakil rakyat seakan-akan rela jadi "pembantu" buat para wakil rakyat itu.. hey, dimana harga diri kalian ?? ingat mereka itu bukan siapa-siapa kalo tanpa kita.. dan para wakil rakyat yang seharusnya terhormat, jangan songong deh dihadapan gue, kalian tidak lebih dari "pembantu" masyarakat.. pangkat dan golongan ngga berlaku buat gue, tapi untuk menghragai dan menghormati orang gue punya cara yang berbeda, simple,, pantas atau tidak pantas.. pantas ngga orang itu dihargai/dihormati atau malah sebaliknya.. idealisme tidak dapat dibeli oleh apapun, idealisme tidak dapat digangu gugat oleh siapa pun karena dia bersifat mutlak terhadap diri anda sendiri !!

masyarakat Indonesia mayoritas adalah fakir miskin, orang susah, anak jalanan de e el (dan lain-lain) padahal negara ini kaya, subur dan dengan sejuta alasan yang mengharuskan masyarakatnya pun mekmur.. tapi apa yang terjadi saat ini, sangat berbanding terbalik bukan ?? apakah pemerintahnya yang salah, atau rakyatnya yang kurang bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia ?? gue rasa beban itu ada pada pemerintah kita.. kenapa saham PT. FREEPORT 99% untuk AS, sedangkan 1% hanya untuk Indonesia ?? kenapa kita terlalu bodoh ?? kenapa harus takut dengan AS ?? bukankah 50% yang menghidupkan AS adalah dari kekayaan alam Indonesia ?? haaaaaa ga abis pikir gue, kenapa hal-hal bodoh selalu saja terjadi pada kita, dan yang lebih parah lagi kenapa harus masyarakat yang harus mengalami dan merasakan dampak terbesarnya ?? kenapa ngga para penguasa aja ?? itulah Indonesia, yang selalu merasa kecil dimata dunia. selalu merasa tidak mampu bersaing dengan masyarakat dunia.. kita ini bangsa yang besar bukan ? gue rasa untuk hal tertentu kita tidak butuh campur tangan dari negara lain, gue rasa ngga ada yang mau di Intervensi oleh pihak lain, tapi kenapa negara ini sangat senang diintervensi ?? coba sekaliiiiii aja kita berani katakan tidak terhadap intervensi negara lain, dan pergi berlalu dengan sebuah keyakinan tinggi bahwa kita mampu.. tapi bukan berarti kita tidak butuh pihak lain, kita butuh tapi hanya untuk hal tertentu saja dan tidak berlalu untuk semua hal..!! jika saja para pemimpin negara ini bisa lebih tegas lagi, gue rasa kehidupan kita semua akan lebih baik lagi.. bangsa ini memang dikenal akan toleransinya, tapi masa iya sih harus toleransi untuk semua hal ?? mana ketegasan kalian wahai pemimpin bangsa ?? makanya jangan heran kalo sering disuruh mundur.. hahahahh.. tapi bukan salah dia juga sih, salah yang milih juga donk udah tau kurang tapi kenapa masih dipilih ?? hahahhah..

sebenarnya masih banyak hal yang ingin gue bahas disini, tapi berhubung terlalu panjang dan yang baanya juga capek baca, kenapa tulisan ini ngga kelar-kelar, maka gue sudahi sampe disini saja.. hal-hal terkait akan gue bahas lagi, yang tentunya dengan analisis pribadi dan mengharapkan perbaikan apabila terdapat kekurangan atau analisis yang kurang tepat maka diharapkan masukan dari pembaca sekalian agar analisis ini akan jauh lebih baik lagi..


dan sebagai akhir dari pembahasan kali ini, gue bikin sebuah kesimpulan singkat dan sedarhana... jadi kesimpulan dari semuanya adalah jangan heran jika KORUPSI masih menjadi "budaya" di negeri ini.. banyak ketidapuasan yang terjadi semata-mata bukan hanya karena yang dipilih yang tidak becus tapi karena juga masyarakat yang kurang selektif dalam memilih..
kemudian, yang ingin saya sampaikan juga bahwa hentikanlah permainan curang dalam dunia pendidikan agar cita-cita memajukan kesejahteraan masyarakat akan segera terlaksana.. hentikan segala macam kecurangan dalam persaingan dan utmakan rakyat, karena kedaulatan sesungguhnya berada di tangan rakyat.. dan selalu junjung tinggi hukum, karena berdasarkan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum !!
buat para dosen yang masih bisa "dibeli" harga dirinya, sudahilah dan akhiri semua, bukankah nantinya kalian juga yang akan bangga jika anak didik kalian berhasil dan sukses dengan jarih payah dan bantuan kalian juga ?? tapi maaf bukan gue ingin menjatuhkan atau menghina kalian, ini hanya sebagai sindiran agar kalian berbuat lebih baik dan lebih fair lagi..
dan satu lagi, bahwa otak dan kemampuan tidak dapat diukur dengan angka !!!

sekian dari gue, sedikit banyak semoga dapat bermanfaat !! semangat dan berbuat lebih untuk Indonesia !!!!