Photobucket

Hamster (klik untuk kasih makan)

Sebuah idealisme dan kebobrokan bangsa ini !!

sebelum gue mulai nulis, awalnya gue juga bingung gitu mau nulis apaan.. sumpah, pengen orat coret tapi bingung tema apa yang ingin dan harus dibahas.. sebelumnya maaf lah kalo tulis gue nih kurang berkenan dan membingungkan anda sekalian.. hahhahah.. tapi begitulah adanya, bukankah untuk menjadi seorang penulis besar harus memulai semuanya dari hal kecil dulu ?? oklah ga usah berpanjang lebar lagi, tapi sebelumnya disini ga ada provokasi atau tujuan menjatuhkan pihak lain, ini hanya sekedar uneg-uneg atau mungkin juga curhat dan sedikit mengkritisi apa yang telah terjadi pada bangsa ini.. semua berawal dengan sebuah percakapan sederhana gue dengan seseorang (sorry nama di cut, karena ini bukan tempat promosi.. haha).. langsung aja, dalam percakapan yang terbilang singkat itu gue terlecut dengan pertanyaan orang itu..
"hey guness, kalo nanti lo beres kuliah, mau lanjut sekolah lagi apa langsung kerja" kata dia.
gue jawab "pengennya sih langsung kerja bang, capek asli sekolah terus, bayangin aja sebagian besar hidup gue hanya berhadapan dengan buku dan teori yang hampir sama, bedanya hanya pada kata-katanya doank, kalo dulu simple sekarang semakin ribet aja bahasanya. lagian gue rasa teori juga ga bisa dijadikan patokan, karena pada kenyataannya praktek hampir berbanding terbalik dengan teori yang dipelajari tadi"
"oh trus, rencana lo mo kerja apa, dimana ??" tanya dia lagi.
gue jawab lagi donk "mmmm pengennya sih beres kuliah nanti gue pengen jadi seorang entrepeneur dulu, yaa pengen buka usaha kecil-kecilan gituu,, inspirasinya sih dari om Bob Sadino.. haahah"
trus dia nanya lagi (dalam hati gue, banyak nanya dasar ni orang, maunya apa sih) "kenapa ngga jadi pegawai negeri aja, atau kerja di instansi pemerintah gitu ? kan lumayan masa depan lo jelas dan bisa dibilang lebih savety lah gitu"
(iya sih lumayan, daripada lu manyun ?? hahha..) "mmmmm ngga sih bang, gue pikir jiwa gue saat ini belum bisa fokus dibidang itu, lagian buat jadi seorang PNS tentunya bukan hanya kemampuan yang harus kita miliki tapi juga budget. dan itu sangat bertentangan dengan idealisme gue. kenapa ? ngapain gue belajar, ngapain gue susah-susah kuliah kalo ujung-ujungnya gue juga harus bayar untuk sesuatu yang harusnya gue dapetin dengan kemampuan gue sendiri, bukannya pake uang" lanjut gue
nah, dari kata-kata dan sedikit curhat dari gue tadi, timbul sebuah kata yang menurut gue sangat luar biasa dan ga pernah gue lupa sampe sekarang.. jadi orang itu ngomong gini ke gue, berikut kisahnya :
 "seharusnya para sarjana harus bener-bener diuji kelayakannya menjadi seorang sarjana,, begitupula dengan para pejabat atau para pegawai negeri.. karena layak tidaknya mereka menentukan langkah Indonesia selanjutnya, mo kedepan, keblakang (bukan pengen boker ya) atau malah jalan ditempat"

nah, dari ucapan beliau tersebut, terpikirlah oleh gue.. sebenarnya ada apa ?? dan kenapa bisa seperti itu ?? logikanya simple cuy, buat apa kita kenapa sarjana harus diuji kembali kelayakannya, karena ternyata sebagian besar orang memperoleh sarjana hanya dengan bermodalkan uang sekian rupiah, bandingkan dengan orang yang memperoleh gelar sarjananya dengan susah payah, banting tulang.. dan ga hanya itu tentunya adalah pengorbanan.. bayangin aja, kalo dia kuliah jauh dari tempat asalnya, udah buang tenaga, waktu, pikiran, materi bahkan kebahagiaannya cuy (kebahagiaan dalam artian keluarga, temen bahkan pacar, kalo mereka LDR), ya ngga ?? cukup logis kan ??
bandingkan dengan mereka yang mendapatkan gelar sarjana itu dengan cara yang sangat mudah dan juga BUSUK.. selain ngga bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka peroleh, juga tentunya kualitas dan rasa keadilan itu sendiri.. haha iyalah, kasian donk orang-orang yang memperoleh sarjananya dengan susah payah, kasian dengan pengorbanan mereka.. udah gitu, nilai atau IPK yang diperoleh pun tentunya sangat berbeda.. mereka yang beli ijazah, bisa bikin nilai sesuka dengkul mereka, sedangkan yang murni kuliah, tentunya ngga ada yang bisa menjamin nilai mereka nantinya..

tapi, menurut gue sih begini, "otak atau kemampuan seharusnya tidak dinilai dari angka".. kenapa ?? yang sebenarnya adalah kemampuan seseorang dalam bekerja, dan pemahaman dia tentang apa yang dikerjakan.. kalo anda hanya berdasarkan pada nilai, itu artinya teori 100 dan praktek 0.. bukankah orang yang hebat dalam teori belum tentu hebat dalam prakteknya, dan sebaliknya orang yang hebat dalam praktek tentunya akan menjadi luar biasa dalam teori.. begitu mudah untuk memahami apa yang terjadi sekarang ini.. satu contoh, kenapa praktek itu lebih penting ? karena dalam pekerjaan, kita 90% mengandalkan praktek dan kemampuan dibandingkan teori yang ada.. 

ada temen gue dikampus, pinter beragumentasi dan semuanya logis menurut gue, tapi ketika tiba di ujian, nilainya sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi (interaksi) di kelas.. dan itu membuat gue ngga adil.. itulah kenapa gue bilang bahwa "otak atau kemampuan seharusnya tidak dinilai dari angka"

okeh lanjut kepermasalahan tadi, didaerah asal gue (berdasarkan pengakuan dan juga studi lapangan) ternyata banyak orang yang memperoleh gelar sarjana mereka dengan jalan pintas, ada yang bayar tanpa sekolah tapi langsung memperoleh gelar dan ada juga yang sekolah dulu, memperoleh gelar tapi dengan cara yang ga manusiawi menurut gue.. kenapa ngga manusiawi ?? ya iyalah, masa harga diri dan idealisme dosen bisa di beli dengan sekilo beras atau mungkin sepotong kue sih ?? hahaahha.. sangat miris, memalukan dan menjijikkan.. tapi sekali lagi gue bukannya menjatuhkan atau menjelek-jelekkan atu apapun, tapi hanya memberi sedikit gambaran tentang realita sebenarnya terjadi.. kalo gue jadi dosennya, mulai sekarang gue mengundurkan diri, dan jualan aja dari pada harga diri gue dibeli dengan sekilo beras.. hahahah
bandingkan dengan mereka, orang-orang yang pergi jauh merantau dengan segala hal yang tidak mengenakkan tapi dengan sebuah cita-cita, harapan dan juga idealisme (berjuang dan berjuang, yang penting pulang dengan hasil yang sangat memuaskan, apapun itu hasilnya) daripada memperoleh sesuatu dengan mudah, tapi ngga tau apa-apa !! dan untuk orang-orang memperoleh gelar dengan instan, ada 1 kalimat buat kalian.. SARJANA TOLOL !!
ini satu contoh dari sekian banyak kebrobrokan sistemik yang sudah mendarah daging yang terjadi di negara ini.. dan gue sangat prihatin atas apa yang telah terjadi.. itulah alasan kenapa bangsa ini ngga akan pernah maju, karena orang-orang yang berada dalam sistem kenegaraan sebagian besar tidak berkualitas, walau begitu masih ada orang yang punya kualitas tinggi di dalamnya walaupun hanya minoritas..

lanjut, ada hal lain yang sangat menjijikkan yang terjadi dalam proses selanjutnya yaitu ketika anda nantinya akan masuk dan mencalonkan diri manjadi seorang PNS.. pernah satu ketika gue berada di suatu daerah yang kebetulan telah melakukan proses ujian saringan PNS dan telah memperoleh hasilnya.. disitu gue liat daftar nama-nama calon yang telah lulus dalam seleksi itu dan ternyata tau ngga sebagian besar hampir 90% adalah mereka yang punya ikatan keluarga lah, kerabat atau cuman sekedar kenal dengan para pejabat daerah itu dan juga tentunya atas kekuatan uang yang berbicara.. maka dari itu gue ngga heran kalo daerah tersebut ngga pernah maju, ya iyalah orang-orang yang ada dalam proses menjalankan pemerintahannya sendiri ngga berkualitasss.. kemana orang-orang yang seharusnya pantas berada di dalamnya ?? tentunya mereka pulang dengan sangat kecewa karena telah mendapatkan perlakuan yang sangat tidak wajar, selain malu juga prihatin dengan apa yang terjadi.. mereka malu karena ternyata pengorbanan mereka selama bertahun-tahun dibangku kuliah/sekolah menjadi sia-sia, mereka malu dengan ilomu yang seharusnya bisa disalurkan pada instansi itu tapi malah di salip orang-orang yang secara kualitas berada jauh dibawah mereka.. dan satu lagi, mereka prihatin karena nantinya pemerintah akan diurus oleh orang-orang yang sama sekali tidak mengerti bagaimana cara mengurus negara, rakyat dan juga harga diri bangsa ini.. yang "orang-orang" itu tau hanyalah bagaimana mengeruk keuntungan yang besar dan uang yang banyak yang dapat dihasilkan dari cara KORUPSI mereka atas negara tercinta ini.. makanya jangan heran kalo seorang pegawai negeri golongan 3A saja bisa memperoleh uang Milyaran Rupiah hanya dari statusnya yang seorang Pegawai Negeri.. ada satu istilah agung buat orang-orang seperti itu, PNS (Pegawai Negeri Setan) !!

sangat memprihatinkan, tapi itlah kenyataan yang ada kita ngga bisa hanya terus-terusan menonton dan membiarkan budaya Setan itu terus berlanjut.. kasian nanti anak cucu kita atau orang-orang yang seharusnya pantas tapi malah tidak diberikan kesempatan sama sekali..

trus, ada lagi kisah yang gue rasa cukup memilukan terjadi pada bangsa yang mengatasnamakan uang diatas segalanya.. dalam hal ini, gue pengen mengkritisi proses pemilihan calon legislatif, ntah itu nasional ataupun yang ada di daerah-daerah.. jadi gini, tau kan kalo proses pemilihan sekarang secara demokratis, langsung dari rakyat.. tapi sebenarnya ada kebusukkan dari semua itu yang mengatasnamakan demokrasi.. nah, pada proses pemilihan itu, mereka (para CaLeg) yang anggap saja terhormat diberikan "kebebasan" dalam mengkampanyekan dirinya dengan tujuan tentunya untuk dipilih oleh rakyat.. tapi sangat disayangkan mereka menggunakan cara-cara yang tidak seharusnya, yang tidak beretika dan tidak bermoral sama sekali (tapi sekali lagi ini tidak menghina mereka, khususnya orang-orang yang dengan cara bersih memperoleh jabatan juga dengan kualitas yang mereka miliki, walaupun tentunya dengan jumlah yang sengat sedikit).. mereka yang seharusnya mengkampanyekan diri mereka karena kualitas dan juga kepantasan/kelayakan mereka, tapi malah mengandalkan kekuatan uang.. jangan heran ketika pada saat kampanye begitu banyak orang yang dateng, semua tidak lain karena para BaLon (Bakal caLon) itu menghambur-hamburkan uang disaat atau menjelang acara berkahir.. trus taukan istilah "serangan fajar" sesaat sebelum proses pemilihan para BaLon itu dimulai ?? serangan fajar adalah serangan sebelum fajar, atau disaat fajar.. hahah.. serangan yang dimaksud adalah membagi-bagikan uang pada masyarakat tempat/wilayah para BaLon itu "menjual dirinya"..maka ngga heran kalo suara pemilihnya sangat banyak.. tapi belum selesai sampe disitu, ada lagi cara lain yang digunakan,, tau kan banyak kasus tentang penggelembungan suara ?? tentunya itu dilakukan oleh oknum-oknum tertentu yang telah dibeli dengan uang tentunya.. ckckckck sangat memprihatinkan, tapi itulah realita,, negara ini diisi oleh orang-orang kreatif tapi saking kreatifnya bisa terjadi hal-hal seperti itu tadi..

atas apa yang terjadi pada proses pemilihan itu, maka menghasilkan pula orang-orang dengan kualitas yang jauh dibawah standar kelayakan untuk posisi tersebut.. hasilnya sudah tentu dapat dibayangkan,, korupsi yang merajalela (karena diawal banyak uang yang telah dikeluarkan, maka tentunya tujuan selanjutnya adalah memperoleh keuntungan atau timbal balik yang tentunya lebih dari yang dikeluarkan diawal).. udah gitu ngga ada kebijakan yang sangat menguntungkan rakyat, tapi malah banyak yang gue rasa merugikan.. sebagai contoh pada suatu daerah (ngga boleh menyebutkan merek, ntar gue dituntut lagi) dimana seorang gubernur yang angap saja gue hormati melakukan sebuah kampanya yang sangat tidak wajar dan merugikan rakyat.. apa itu ?? jadi gini (gue denger cerita temen gue), si Gubernur ini pada masa kampanye "menjual" keselamatan rakyatnya hanya demi keuntungan dan ambisi pribadi.. jadi denger cerita, di daerah itu ada suatu emas (tambang) yang belum tersentuh oleh para pengusaha tambang tentunya.. dengan ambisi untuk memperoleh kekuasaan, maka si Gubernur ini membuat suatu kesepakatan dengan  pengusaha (seorang pengusaha besar, dan hasil kerjanya telah dialami oleh masyarakat s*d*a*jo, yang menjadi korban dan sampe sekarang belum ada titik temunya),, untuk diberikan ijin kerja di daerah tersebut tapi dengan catatan agar si pengusaha itu mendukung dan menyokong dana mungkin untuk kemenangan si Gubernur tadi.. ijin telah diperoleh dan ternyata si Gubernur tadi tidak menang.. kenapa ?? karena rakyat mulai cerdas dalam menentukan pilihan.. tapi sayang, ijin telah terlanjur diberikan dan masyarakat saat ini menentang usaha pertambangan tersebut.. dan pertanyaannya sekarang, mau dibawa kemana masalah ini karena ijin telah diberikan dan telah disahkan.. yaaaa selanjutnya tanya Armada aja, Mau Dibawa Kemana ??? hahhah, gue males mikirinnya .. itu sih intinya aja, untuk lebih jelasnya lagi silahkan anda cari saja kasusnya dan silahkan analisis sendiri.. kasus tersebut menandakan ketidak pedulian mereka para penguasa yang gila akan jabatan, harta, sanjungan dan juga berlumuran dosa kepada rakyatnya.. makanya saran gue, pahami betul BaLon yang nantinya akan kalian pilih, dan jangan hanya terperangkap oleh bujuk rayu yang BULSHITT itu.. lihat kualitas, kredibilitas dan kepedulian dia terhadap rakyatnya.. kasus tersebut tentunya tidak berlaku terhadap seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia karena gue percaya di negeri ini masih ada orang yang peduli terhadap rakyat dan ingat janjinya ketika kampanye, karena janji adalah hutang (tetapi bukan berarti dengan berhutang anda dapat membalas/menepati janji) dan itu tanggungjawab anda kepada Yang Maha Kuasa..

pertanyaan gue, kenapa hal-hal seperti itu terus dibiarkan terjadi ?? kalo boleh dan kalo seandainya gue yang jadi presiden nanti, semua aturan yang ada gue rubah, semua aturan yang tentunya merugikan rakyat akan gue ganti (bukan kampanye yaaakk.. hhaaha).. contohnya, syarat untuk menjadi seorang Anggota Legislatif (daerah ataupun pusat), harus mengikuti fit and proper test, atau hal-hal lain yang dapat menunjang kelayakan dari BaLon itu untuk dapat selanjutnya mengkampanyekan dirinya kepada masyarakat.. dengan begitu, tentunya rakyat pun tidak perlu khawatir, syapapun yang terpilih ada sedikit jaminan bahwa rakyat akan puas dengan pilihannya tersebut.. sekarang kan banyak tuh kita liat ada pada beberapa daerah, bahkan RuDis (Rumah Dinas) kepala daerah tersebut sampe dibakar.. apa yang terjadi pada masyarakat kita ?? kenapa semakin barbar aja ?? kaya ngga berpendidikan sama sekali (pendidikan disini bukan tentang disiplin ilmu yang dipelajari, tetapi tentang cara orangtua mengajarkan ilmu pada anaknya).. apakah mungkin karena orang-orang itu telah terprovokasi ?? atau karena telah dibayar oleh para lawan poltiknya ? atau apa ?? gue juga ngga ngerti, tapi yang pasti itu semua sangat memprihatinkan.. mana julukan masyarakat dunia kepada kita, bahwa orang-orang Indonesia adalah orang-orang yang berbudi luhur, cinta damai dan menjunjung tinggi persatuan ?? ternyata semua itu hanyalah terbatas pada pujian dan penilaian yang salah oleh masyarakat dunia terhadap kita Orang Indonesia !!

selain itu, pada beberapa kasus juga ditemukan banyak unjuk rasa menuntut kepala daerah yang bahkan baru terpilih untuk turun dari jabatannya.. sangat aneh bukan ?? padahal logikannya mereka yang memilih, tapi kenapa malah mereka juga yang menuntut kepala daerah yang mereka pilih unutk lengser, apalagi kalo sampe dikudeta.. hmm kalo menurut gue sih itu karena mereka sendiri yang ngga selektif dalam memilih BaLon.. dan akibatnya bisa ditebak, hal seperti itulah yang terjadi.. coba kalo masyarakat lebih selektif lagi, gue rasa hal-hal seperti itu tidak perlu terjadi.. tapi harapan gue, mudah-mudahan hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi karena gue percaya masyarakat kita semakin cerdas dan terbuka..
sebenarnya masih banyak lagi kebobrokan yang terjadi pada kasus-kasus seperti itu, tapi gue rasa ngga baiklah membongkar aib mereka terlalu banyak (nanti aja, kapan-kapan diulik lagi .. hahhaa)

mmmm tadi sempet disinggung soal Fit and Proper Test.. berbicara tentang Fit and Proper Test, gue jadi teringat sebuah pertanyaan dari gue sendiri yang sebenarnya rada aneh juga sih. jadi gini, gue ambil satu contoh  pada proses pemilihan ketua KPK misalnya. calon ketua KPK ini harus melalui proses yang namanya Fit and Proper Test atau uji kelayakan.. sebenarnya itu hal yang sangat wajar dan harus dilakukan, tapi yang jadi aneh menurut gue adalah kenapa calon ketua KPK tersebut harus melewati yang dinamakan uji kelayakan oleh anggota DPR RI ?? sedangkan mereka (anggota DPR RI) tersebut tidak melalui proses yang sama.. jujur gue bingung kenapa demikian.. bukankah mereka yang tidak mengalami itu secara logika tidak tau apa itu uji kelayakan, bagaimana dan harus dimulai darimana untuk melakukan itu ?? hmph tapi itulah yang terjadi, makanya jangan heran kalo banyak yang setelah melewati proses itu (bukan ketua KPK, tapi yang lain juga) justru dalam pelaksanaannya atau kerjanya nanti tidak memuaskan.. menurut gue itu karena yang memilih tidak tau bagaimana seharusnya mereka memilih.. yaaaa itulah yang gue rasa cukup membingingkan, kenapa seperti itu.. tapi ya sudahlah, kita berharap aja bahwa kebiasaan-kebiasaan atau yang telah ditentukan oleh undang-undang harusnya dapat dilaksanakan dengan baik, dan jika tenyata undang-undang lah yang kurang tepat dalam mengatur, seharusnya digantilah undang-undang itu, jangan hanya buang-buang duit untuk membuat suatu undang-undang tapi hasilnya ngga ada, hanya demi kepentingan golongan semata.. sadarlah para anggota dewan yang seharusnya terhormat, kalian adalah wakil rakyat (harusnya sebagai wakil kalian lebih peduli dengan rakyat.. ngga ada cerita, wakil gubernur lebih tinggi dari gubernur itu sendiri, tapi kenapa pada kasus wakil rakyat justru sebaliknya ??)

kalo gue dipertemukan dengan para wakil rakyat itu tadi, ngga ada ceritanya gue takut, gue terlalu sungkan, atau bahkan seakan-akan berlutut dihadapan mereka (atas dasar sopan santun beda lagi).. kenapa ?? karena menurut gue, jabatan yang mereka emban itu justru untuk kita, mereka ada disana karena kita, jadi kenapa harus kita yang melayani mereka ?? bukannya malah sebaliknya, merekalah yang harus melayani kita ?? bersikap biasa aja sih, sopan iya, itu harus.. tapi jangan sampe seakan-akan berlutut menyembah mereka.. kalo gue liat, apa yang terjadi di masyarakat sangat berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya.. orang-orang, justru kalo dengan para wakil rakyat seakan-akan rela jadi "pembantu" buat para wakil rakyat itu.. hey, dimana harga diri kalian ?? ingat mereka itu bukan siapa-siapa kalo tanpa kita.. dan para wakil rakyat yang seharusnya terhormat, jangan songong deh dihadapan gue, kalian tidak lebih dari "pembantu" masyarakat.. pangkat dan golongan ngga berlaku buat gue, tapi untuk menghragai dan menghormati orang gue punya cara yang berbeda, simple,, pantas atau tidak pantas.. pantas ngga orang itu dihargai/dihormati atau malah sebaliknya.. idealisme tidak dapat dibeli oleh apapun, idealisme tidak dapat digangu gugat oleh siapa pun karena dia bersifat mutlak terhadap diri anda sendiri !!

masyarakat Indonesia mayoritas adalah fakir miskin, orang susah, anak jalanan de e el (dan lain-lain) padahal negara ini kaya, subur dan dengan sejuta alasan yang mengharuskan masyarakatnya pun mekmur.. tapi apa yang terjadi saat ini, sangat berbanding terbalik bukan ?? apakah pemerintahnya yang salah, atau rakyatnya yang kurang bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia ?? gue rasa beban itu ada pada pemerintah kita.. kenapa saham PT. FREEPORT 99% untuk AS, sedangkan 1% hanya untuk Indonesia ?? kenapa kita terlalu bodoh ?? kenapa harus takut dengan AS ?? bukankah 50% yang menghidupkan AS adalah dari kekayaan alam Indonesia ?? haaaaaa ga abis pikir gue, kenapa hal-hal bodoh selalu saja terjadi pada kita, dan yang lebih parah lagi kenapa harus masyarakat yang harus mengalami dan merasakan dampak terbesarnya ?? kenapa ngga para penguasa aja ?? itulah Indonesia, yang selalu merasa kecil dimata dunia. selalu merasa tidak mampu bersaing dengan masyarakat dunia.. kita ini bangsa yang besar bukan ? gue rasa untuk hal tertentu kita tidak butuh campur tangan dari negara lain, gue rasa ngga ada yang mau di Intervensi oleh pihak lain, tapi kenapa negara ini sangat senang diintervensi ?? coba sekaliiiiii aja kita berani katakan tidak terhadap intervensi negara lain, dan pergi berlalu dengan sebuah keyakinan tinggi bahwa kita mampu.. tapi bukan berarti kita tidak butuh pihak lain, kita butuh tapi hanya untuk hal tertentu saja dan tidak berlalu untuk semua hal..!! jika saja para pemimpin negara ini bisa lebih tegas lagi, gue rasa kehidupan kita semua akan lebih baik lagi.. bangsa ini memang dikenal akan toleransinya, tapi masa iya sih harus toleransi untuk semua hal ?? mana ketegasan kalian wahai pemimpin bangsa ?? makanya jangan heran kalo sering disuruh mundur.. hahahahh.. tapi bukan salah dia juga sih, salah yang milih juga donk udah tau kurang tapi kenapa masih dipilih ?? hahahhah..

sebenarnya masih banyak hal yang ingin gue bahas disini, tapi berhubung terlalu panjang dan yang baanya juga capek baca, kenapa tulisan ini ngga kelar-kelar, maka gue sudahi sampe disini saja.. hal-hal terkait akan gue bahas lagi, yang tentunya dengan analisis pribadi dan mengharapkan perbaikan apabila terdapat kekurangan atau analisis yang kurang tepat maka diharapkan masukan dari pembaca sekalian agar analisis ini akan jauh lebih baik lagi..


dan sebagai akhir dari pembahasan kali ini, gue bikin sebuah kesimpulan singkat dan sedarhana... jadi kesimpulan dari semuanya adalah jangan heran jika KORUPSI masih menjadi "budaya" di negeri ini.. banyak ketidapuasan yang terjadi semata-mata bukan hanya karena yang dipilih yang tidak becus tapi karena juga masyarakat yang kurang selektif dalam memilih..
kemudian, yang ingin saya sampaikan juga bahwa hentikanlah permainan curang dalam dunia pendidikan agar cita-cita memajukan kesejahteraan masyarakat akan segera terlaksana.. hentikan segala macam kecurangan dalam persaingan dan utmakan rakyat, karena kedaulatan sesungguhnya berada di tangan rakyat.. dan selalu junjung tinggi hukum, karena berdasarkan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum !!
buat para dosen yang masih bisa "dibeli" harga dirinya, sudahilah dan akhiri semua, bukankah nantinya kalian juga yang akan bangga jika anak didik kalian berhasil dan sukses dengan jarih payah dan bantuan kalian juga ?? tapi maaf bukan gue ingin menjatuhkan atau menghina kalian, ini hanya sebagai sindiran agar kalian berbuat lebih baik dan lebih fair lagi..
dan satu lagi, bahwa otak dan kemampuan tidak dapat diukur dengan angka !!!

sekian dari gue, sedikit banyak semoga dapat bermanfaat !! semangat dan berbuat lebih untuk Indonesia !!!!

1 komentar:

IrwanKade mengatakan...

Keren bos, teruslah menulis. Akan ada banyak hal yang akan qta jumpai dgn sajian tulisan.

Jangan lupa mampir juga yah,

Keran Media

Posting Komentar